Minggu, 25 November 2012

Pertumbuhan dan
Perkembangan Makhluk Hidup
A. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup harus berjalan sejajar dan seimbang. Jika pertumbuhan berjalan cepat dan tidak diikuti dengan perkembangannya, maka dapat menimbulkan ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan dari fungsi organ-organ tubuh. Misalnya tumbuhan yang tumbuh terlindung oleh tanaman lain, maka tumbuhan tersebut akan menunjukkan pertumbuhan yang cepat, yang melebihi pertumbuhan normal.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan perkembangannya. Peristiwa tersebut juga bisa terjadi pada manusia, misalnya terjadi pertumbuhan fisik yang cepat yang tidak diikuti perkembangannya, sehingga bentuk fisik seperti orang dewasa tapi cara berpikir, bertingkah laku dan bersikap, seperti anak kecil.
Berdasarkan contoh di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa antara pertumbuhan
dan perkembangan dapat dibedakan berdasarkan perubahan ukuran yang terjadi pada makhlukhidup. Pertumbuhan adalah suatu peristiwa perubahan ukuran yang bersifat irreversibel, yang berarti tidak bisa berubah kembali ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk selama proses pertumbuhan berlangsung. Perubahan ukuran pada pertumbuhan adalah perubahan ukuran yang terjadi, baik volume, masa, tinggi, dan lain-lain.
Makhluk hidup terjadi dari pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dengan telur (ovum),
berkembang menjadi janin, bayi, dan akhirnya menjadi dewasa. Embrio pada tumbuhan nanti
akan menjadi biji yang berkecambah dan menjadi tumbuhan dewasa, berbunga dan berbuah.
Makhluk hidup terjadi dari pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dengan telur (ovum),
berkembang menjadi janin, bayi, dan akhirnya menjadi dewasa. Embrio pada tumbuhan nanti
akan menjadi biji yang berkecambah dan menjadi tumbuhan dewasa, berbunga dan berbuah.
Hal tersebut selain pertumbuhan seiring dengan itu terjadi perkembangan yaitu menuju
ke arah kedewasaan. Jadi perkembangan dapat diartikan ”sebagai proses menuju ke arah
kedewasaan” atau tingkat kesempurnaan. Hanya perkembangan tidak dapat diukur seperti
pada pertumbuhan maka tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, melainkan dinyatakan
secara kualitatif.

Jadi, pertumbuhan dan perkembangan selalu seiring sejalan yang tidak bisa dipisahkan.

B. Metamorfosis dan Metagenesis
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan melalui
tahapan-tahapan, mulai dari satu sel sampai menjadi organisme.
1. Metamorfosis atau Metabola
Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk baik struktur maupun fungsi organorgan
tubuh makhluk hidup. Metamorfosis biasanya terjadi pada hewan. Seperti pada serangga
dan katak tersebut menetas akan menjadi larva, larva memakan daun-daun dan akhirnya tumbuh menjadi besar. Pada saat-saat selanjutnya larva tersebut akan mulai membuat dinding yang melindungi tubuhnya dan berubah menjadi kepompong atau pupa. Setelah selesai mengalami proses perkembangan, individu akan keluar dari kepompong dan telah berubah menjadi kupu-kupu dengan  sayap yang indah warnanya. Secara singkat perkembangan telur menjadi dewasa pada kupu-kupu dapat dibuat skema sebagai berikut.
telur larva kepompong (pupa) dewasa (imago)

Metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a. Ametabola
Ametabola adalah golongan serangga yang tidak mengalami metamorfosis, misalnya
kutu buku. Setelah telur menetas, serangga menjadi hewan kecil kemudian berkembang menjadi dewasa yang tidak mengalami perubahan bentuk hanya terjadi perubahan ukuran.
b. Hemimetabola
Hemimetabola adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, misalnya belalang, laron, dan capung. Serangga ini hanya mengalami tiga tahap
perkembangan yaitu telur, larva (nimpa), dan imago, jadi tidak melalui pupa (kepompong).
c. Holometabola
Holometabola adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, misalnya kupu-kupu,lalat, dan nyamuk. Serangga ini mengalami empat tahap perkembangan yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan imago.
2. Metagenesis
Metagenesis adalah pergantian keturunan, yang biasanya terjadi pada tumbuhan yang
berspora, di mana generasi yang berreproduksi secara seksual diganti dengan generasi yang
berreproduksi secara aseuksual.
Tumbuhan yang mengalami metagenesis yang dapat diamati dengan jelas ialah pada
tumbuhan lumut dan paku. Lumut dan paku sama-sama memiliki generasi seksual yang disebut generasi gametofit dan generasi aseksual yang disebut generasi sporofit pada tumbuhan lumut.
Lumut yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi seksual (generatif) yang disebut gametofir, sedang generasi sporofitnya kecil, yang masih menumpang pada generasi gametofitnya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Makhluk Hidup
1. Makanan (Nutrisi)
Makanan (nutrisi) merupakan kebutuhan yang mutlak bagi makhluk hidup. Untuk
memenuhi kebutuhannya, makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda baik tumbuhan, hewan, dan manusia. Tumbuhan mempunyai klorofil, sehingga dapat menyediakan makanannya sendiri. Klorofil yang terdapat pada daun mampu dipakai untuk membentuk makanan dalam proses fotosintesis.
Bahan yang dipakai dalam proses fotosintesis ialah air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2).
Dengan bantuan sinar matahari, proses fotosintesis bisa terjadi secara sederhana.
2. Lingkungan
Lingkungan makhluk hidup yang berupa: air, suhu, cahaya, dan kelembapan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
a. Air
Semua makhluk hidup membutuhkan air. Ingatkah kamu bahwa lebih kurang 80% dari
tubuh makhluk hidup terdiri atas air? Begitu pula pada tumbuhan, air sangat diperlukan terutama untuk pertumbuhan, transportasi, fotosintesis, dan pembentukan sel-sel baru.
b. Suhu
Setiap tumbuhan mempunyai suhu optimum, yaitu suhu yang sebaik-baiknya untuk
pertumbuhan. Tumbuhan tidak dapat melakukan pertumbuhan pada suhu yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi. Selain suhu optimum, setiap jenis tumbuhan memiliki suhu maksimum dan suhu minimum yang berbeda-beda. Tumbuhan di daerah tropis mempunyai suhu minimun untuk pertumbuhan adalah 10oC sedangkan tumbuhan di daerah dingin mempunyai suhu minimum untuk pertumbuhan lebih kurang 5oC. Bahkan tumbuhan ganggang ada yang dapat hidup pada suhu 0oC, misalnya di daerah kutub atau di puncak gunung yang tinggi. Sebaliknya, bakteri dan jenis ganggang tertentu ada yang dapat hidup pada sumber-sumber air panas dengan suhu minimum 30oC dan suhu maksimum di atas 70oC.
c. Cahaya
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman hijau untuk melakukan proses fotosintesis. Akan tetapi, untuk pertumbuhan tanaman, cahaya bersifat menghambat.
d. Kelembapan
Pada umumnya tanah dan udara yang lembap berpengaruh pada pertumbuhan. Tanah
yang lembap sangat memudahkan tumbuhan untuk menyerap air. Udara yang lembap sangat
menghambat penguapan, sehingga air yang masuk lebih banyak dibanding air yang diuapkan.
Dengan demikian sel-sel tumbuhan dapat membentang maksimum.
3. Gen (Sifat Keturunan)
Setiap makhluk hidup pasti membawa sifat keturunan dari induk atau nenek moyangnya. Sekarang coba amatilah apakah kamu memiliki sifat-sifat yang ada
pada ayah atau ibumu? Mungkin jenis rambut, bentuk hidung, warna kulit, tinggi
badan, bentuk bibir, dan lain-lain. Mungkin juga sifat atau bakat dari orang tuamu.
4. Zat Tumbuh (Hormon)
Tumbuhan juga mempunyai zat tumbuh untuk mendukung pertumbuhan organ-organ
tubuhnya. Zat tumbuh tersebut antara lain:
a. Kalin
Kalin merupakan hormon pertumbuhan pada organ-organ tertentu, misalnya kaulakolin merangsang pertumbuhan batang, rhizokalin merangsang pertumbuhan akar, Silokalin merangsang pertumbuhan daun, anthokalin merangsang pertumbuhan bunga, asam traumalin
merangsang penyembuhan luka pada tanaman dikotil.
b. Auksin
Zat tumbuh ini terletak di ujung batang. Auksin berfungsi melangsungkan perpanjangan sel, melangsungkan titik tumbuh, melangsungkan pembentukan buah dan pertumbuhan akar.
c. Giberelin
Giberelin berfungsi untuk merangsang aktivitas kambium. Giberelin depan menyebabkan
tanaman cepat berbunga dan menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.
d. Sitokinin
Sitokinin berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel, merangsang daerah pucuk tumbuh
ke samping, merangsang pelebaran daun, dan menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar