Pertumbuhan dan
Perkembangan Makhluk Hidup
A. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup harus berjalan
sejajar dan seimbang. Jika pertumbuhan berjalan cepat dan tidak diikuti dengan
perkembangannya, maka dapat menimbulkan ketidakseimbangan atau
ketidakharmonisan dari fungsi organ-organ tubuh. Misalnya tumbuhan yang tumbuh
terlindung oleh tanaman lain, maka tumbuhan tersebut akan menunjukkan
pertumbuhan yang cepat, yang melebihi pertumbuhan normal.
Peristiwa tersebut menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara
pertumbuhan dan perkembangannya. Peristiwa tersebut juga bisa terjadi pada
manusia, misalnya terjadi pertumbuhan fisik yang cepat yang tidak diikuti
perkembangannya, sehingga bentuk fisik seperti orang dewasa tapi cara berpikir,
bertingkah laku dan bersikap, seperti anak kecil.
Berdasarkan
contoh di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa antara pertumbuhan
dan
perkembangan dapat dibedakan berdasarkan perubahan ukuran yang terjadi pada
makhlukhidup. Pertumbuhan adalah suatu peristiwa perubahan ukuran yang bersifat
irreversibel, yang berarti tidak bisa berubah kembali ke bentuk asalnya. Hal
ini disebabkan adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk selama proses
pertumbuhan berlangsung. Perubahan ukuran pada pertumbuhan adalah perubahan
ukuran yang terjadi, baik volume, masa, tinggi, dan lain-lain.
Makhluk
hidup terjadi dari pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dengan telur (ovum),
berkembang
menjadi janin, bayi, dan akhirnya menjadi dewasa. Embrio pada tumbuhan nanti
akan
menjadi biji yang berkecambah dan menjadi tumbuhan dewasa, berbunga dan
berbuah.
Makhluk
hidup terjadi dari pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dengan telur (ovum),
berkembang
menjadi janin, bayi, dan akhirnya menjadi dewasa. Embrio pada tumbuhan nanti
akan
menjadi biji yang berkecambah dan menjadi tumbuhan dewasa, berbunga dan
berbuah.
Hal
tersebut selain pertumbuhan seiring dengan itu terjadi perkembangan yaitu
menuju
ke
arah kedewasaan. Jadi perkembangan dapat diartikan ”sebagai proses menuju ke
arah
kedewasaan”
atau tingkat kesempurnaan. Hanya perkembangan tidak dapat diukur seperti
pada
pertumbuhan maka tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, melainkan
dinyatakan
secara
kualitatif.
Jadi,
pertumbuhan dan perkembangan selalu seiring sejalan yang tidak bisa dipisahkan.
B.
Metamorfosis dan Metagenesis
Setiap
makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan melalui
tahapan-tahapan,
mulai dari satu sel sampai menjadi organisme.
1.
Metamorfosis atau Metabola
Metamorfosis
adalah proses perubahan bentuk baik struktur maupun fungsi organorgan
tubuh
makhluk hidup. Metamorfosis biasanya terjadi pada hewan. Seperti pada serangga
dan
katak tersebut menetas akan menjadi larva, larva memakan daun-daun dan akhirnya
tumbuh menjadi besar. Pada saat-saat selanjutnya larva tersebut akan mulai
membuat dinding yang melindungi tubuhnya dan berubah menjadi kepompong atau
pupa. Setelah selesai mengalami proses perkembangan, individu akan keluar dari
kepompong dan telah berubah menjadi kupu-kupu dengan sayap yang indah warnanya. Secara singkat perkembangan
telur menjadi dewasa pada kupu-kupu dapat dibuat skema sebagai berikut.
telur
→ larva → kepompong (pupa) → dewasa (imago)
Metamorfosis
pada serangga dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a.
Ametabola
Ametabola
adalah golongan serangga yang tidak mengalami metamorfosis, misalnya
kutu
buku. Setelah telur menetas, serangga menjadi hewan kecil kemudian berkembang
menjadi dewasa yang tidak mengalami perubahan bentuk hanya terjadi perubahan
ukuran.
b.
Hemimetabola
Hemimetabola
adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, misalnya
belalang, laron, dan capung. Serangga ini hanya mengalami tiga tahap
perkembangan
yaitu telur, larva (nimpa), dan imago, jadi tidak melalui pupa (kepompong).
c.
Holometabola
Holometabola
adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, misalnya kupu-kupu,lalat,
dan nyamuk. Serangga ini mengalami empat tahap perkembangan yaitu telur, larva,
pupa (kepompong), dan imago.
2.
Metagenesis
Metagenesis
adalah pergantian keturunan, yang biasanya terjadi pada tumbuhan yang
berspora,
di mana generasi yang berreproduksi secara seksual diganti dengan generasi yang
berreproduksi
secara aseuksual.
Tumbuhan
yang mengalami metagenesis yang dapat diamati dengan jelas ialah pada
tumbuhan
lumut dan paku. Lumut dan paku sama-sama memiliki generasi seksual yang disebut
generasi gametofit dan generasi aseksual yang disebut generasi sporofit pada
tumbuhan lumut.
Lumut
yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi seksual (generatif) yang disebut
gametofir, sedang generasi sporofitnya kecil, yang masih menumpang pada generasi
gametofitnya.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi
Pertumbuhan
dan Perkembangan
pada
Makhluk Hidup
1.
Makanan (Nutrisi)
Makanan
(nutrisi) merupakan kebutuhan yang mutlak bagi makhluk hidup. Untuk
memenuhi
kebutuhannya, makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda baik tumbuhan,
hewan, dan manusia. Tumbuhan mempunyai klorofil, sehingga dapat menyediakan
makanannya sendiri. Klorofil yang terdapat pada daun mampu dipakai untuk
membentuk makanan dalam proses fotosintesis.
Bahan
yang dipakai dalam proses fotosintesis ialah air (H2O)
dan gas karbondioksida (CO2).
Dengan
bantuan sinar matahari, proses fotosintesis bisa terjadi secara sederhana.
2.
Lingkungan
Lingkungan
makhluk hidup yang berupa: air, suhu, cahaya, dan kelembapan sangat
berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
a. Air
Semua
makhluk hidup membutuhkan air. Ingatkah kamu bahwa lebih kurang 80% dari
tubuh
makhluk hidup terdiri atas air? Begitu pula pada tumbuhan, air sangat
diperlukan terutama untuk pertumbuhan, transportasi, fotosintesis, dan
pembentukan sel-sel baru.
b. Suhu
Setiap
tumbuhan mempunyai suhu optimum, yaitu suhu yang sebaik-baiknya untuk
pertumbuhan.
Tumbuhan tidak dapat melakukan pertumbuhan pada suhu yang terlalu rendah
atau
terlalu tinggi. Selain suhu optimum, setiap jenis tumbuhan memiliki suhu
maksimum dan suhu minimum yang berbeda-beda. Tumbuhan di daerah tropis
mempunyai suhu minimun untuk pertumbuhan adalah 10oC
sedangkan tumbuhan di daerah dingin mempunyai suhu minimum untuk pertumbuhan
lebih kurang 5oC. Bahkan tumbuhan ganggang ada yang dapat hidup pada suhu 0oC,
misalnya di daerah kutub atau di puncak gunung yang tinggi. Sebaliknya, bakteri
dan jenis ganggang tertentu ada yang dapat hidup pada sumber-sumber air panas dengan
suhu minimum 30oC dan suhu maksimum di atas 70oC.
c.
Cahaya
Cahaya
matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman hijau untuk melakukan proses fotosintesis.
Akan tetapi, untuk pertumbuhan tanaman, cahaya bersifat menghambat.
d.
Kelembapan
Pada
umumnya tanah dan udara yang lembap berpengaruh pada pertumbuhan. Tanah
yang
lembap sangat memudahkan tumbuhan untuk menyerap air. Udara yang lembap sangat
menghambat
penguapan, sehingga air yang masuk lebih banyak dibanding air yang diuapkan.
Dengan
demikian sel-sel tumbuhan dapat membentang maksimum.
3. Gen
(Sifat Keturunan)
Setiap
makhluk hidup pasti membawa sifat keturunan dari induk atau nenek moyangnya.
Sekarang coba amatilah apakah kamu memiliki sifat-sifat yang ada
pada
ayah atau ibumu? Mungkin jenis rambut, bentuk hidung, warna kulit, tinggi
badan,
bentuk bibir, dan lain-lain. Mungkin juga sifat atau bakat dari orang tuamu.
4. Zat
Tumbuh (Hormon)
Tumbuhan
juga mempunyai zat tumbuh untuk mendukung pertumbuhan organ-organ
tubuhnya.
Zat tumbuh tersebut antara lain:
a.
Kalin
Kalin
merupakan hormon pertumbuhan pada organ-organ tertentu, misalnya kaulakolin
merangsang pertumbuhan batang, rhizokalin merangsang pertumbuhan akar, Silokalin
merangsang pertumbuhan daun, anthokalin merangsang pertumbuhan bunga, asam
traumalin
merangsang
penyembuhan luka pada tanaman dikotil.
b.
Auksin
Zat
tumbuh ini terletak di ujung batang. Auksin berfungsi melangsungkan
perpanjangan sel, melangsungkan titik tumbuh, melangsungkan pembentukan
buah dan pertumbuhan akar.
c.
Giberelin
Giberelin
berfungsi untuk merangsang aktivitas kambium. Giberelin depan menyebabkan
tanaman
cepat berbunga dan menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.
d.
Sitokinin
Sitokinin
berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel, merangsang daerah pucuk tumbuh
ke
samping, merangsang pelebaran daun, dan menunda pengguguran daun, bunga, dan
buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar